REGULASI EMOSI DAN PEMAAFAN PADA WANITA BERCERAI DI ACEH TENGAH
Abstract
Full Text:
PDFReferences
Agung, I. M. (2015). Pengembangan dan
validasi pengukuran skala pemaafan
TRIM-18. Jurnal Psikologi, Vol. 11(2) 79-
Aziz, R., Wargadinata., & Wahyuni. (2017).
Kontribusi Bersyukur dan Memaafkan dalam
Mengembangkan Kesehatan Mental di
Tempat Kerja. Jurnal Psikologi dan
Kesehatan Mental, 1, 33-34.
BPS Indonesia. (2018). Statistik Indonesia
Tahun 2018. Jakarta Pusat: Badan Pusat
Statistik
Dwityaputri, Y. K., & Sakti, H. (2015).
Hubungan Antara Regulasi Emosi Dengan
Forgiveness Pada Siswa di SMA Islam Cikal
Harapan BSD-Tangerang Selatan. Jurnal
EMPATI, 4(2), 20-25.
https://doi.org/10.14710/empati.2015.14886
Fincham., & Beach. (2003). Pemaafan sebagai
Variabel Moderator pada Pengaruh
Religiusitas dengan Agresi Relasional di
Kalangan Mahasiswa Universitas Berbasis
Nilai-nilai Islam. Jurnal Al-azhar Indonesia
Seri Humoniora, 2: 10-18.
Gross, J.J., & Thompson, R.A. (2007).
Emotion Regulation Conceptual. Handbook of
Emotion Regulation, Edited By James J.
Gross. New York: Guilfors Publication.
Harjianto & Jannah. (2019). Identifikasi
Faktor Penyebab Perceraian Sebagai Dasar
Konsep Pendidikan Pranikah di Kabupaten
Banyuwangi. Jurnal Ilmiah Universitas
Batanghari Jambi, 19, 35-41.
Harjianto & Jannah, R. (2019). Identifikasi
Faktor Penyebab Perceraian Sebagai Dasar
Konsep Pendidikan Pranikah di Kabupaten
Banyuwangi. Jurnal Ilmiah Universitas
Batanghari Jambi, 19, 35-41.
Hidayatullah, S., & Argiati, S. H. B. A. H. B.
A. (2017). Dinamika Psikologi dan Perilaku
Forgiveness bagi Korban Kekerasan dalam
Rumah Tangga. Jurnal Spirits, 4(1), 74–80.
https://doi.org/10.30738/spirits.v4i1.1034
Hurlock, E.B. (2011). Psikologi
Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga.
Jaka Siswanto, G. (2022). Perselingkuhan
Sebagai Pemicu Terjadinya Syiqaq dalam
Kasus Cerai Gugat di Mahkamah Syar’iyah
Simpang Tiga Redelong. Masters thesis, UIN
Ar-Raniry.
Karremans, J.C, Paul, Van Lange, A.M. &
Ouwerkerk. (2003). When Forgiving
Enhances Psychological Well-Being: The
Role of Interpersonal commitment, Journal of
Personality and Social Psychology, 34: 1011-
Mahkamah Syar’iyah Takengon. (2018). Data
Perceraian Takengon 2018. Takengon:
Mahkamah Syar’iyah Takengon.
McCullough, M.E. (2000). Forgiveness as
Human Strength: Theory, Measurement, and
Links to Well-Being. Journal of social and
clinical psychology, 19: 43-55.
Mitchell. (1992). Self-Efficacy: A Theoritical
Analysis Of Its Determinants and
Malleability. Academy of Management
Review. 17(2): 183-211.
Mubarok, A. (2016). Psikologi keluarga. Jawa
Timur: Madani
Nidia Apriani & Bahrein T. S (2017).
Perkembangan Sosial Remaja Pada Keluarga
Yang Bercerai (Studi Kasus tentang perilaku
sosial remaja dari keluarga yang bercerai di
kampung Takengon Barat Kecamatan
LutTawar, Kabupaten Aceh Tengah. Jurnal
Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 2,
(4): 1-13.
Nur’aeni, M., & Dwiyanti, R. (2009).
Dinamika psikologis perempuan yang
bercerai (studi tentang penyebab dan status
janda pada kasus perceraian di Purwokerto.
Psycho idea, 7(1), 11-21.
Rahayu, K., & Zikra. 2013. Hubungan antara
Keharmonisan Keluarga dan Motivasi Belajar.
Jurnal Ilmiah Konseling, 191-196
Motiva : Jurnal Psikologi
, Vol 5, No 2, 124-131
Ratnasari, S., & Suleeman, J. (2017).
Perbedaan Regulasi Emosi Perempuan dan
Laki-laki di Perguruan Tinggi. Jurnal
Psikologi Sosial. 15: 35-46
Rini, O.K. & Pratisti. (2015). Hubungan
Antara Regulasi Emosi Dengan Kesejahteraan
Subjektif Pada Remaja. Naskah Publikasi.
Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Rizatul Husna. (2021) Hubungan Pemaafan
Dengan Kebahagiaan Pada Pasangan Suami
Istri Yang Telah Bercerai Di Kecamatan
Bandar Baru. Masters thesis, UIN Ar-Raniry
Safaria & Saputra. (2009). Manajemen Emosi.
Yogyakarta. Bumi Aksara.
Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian
Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta :Graha
Ilmu.
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung :
Alfabeta
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Syaefullah. (2017). Jurnal Ahakim. Tidak Ada
Keharmonisan Sebagai Penyebab Perceraian.
: 39-50
Wilujeng, Yuni. Aditya Nanda Priyatama., dan
Pratisya Arya Satwika. (2014). Hubungan
antara Regulasi Emosi dan Dukungan Sosial
dengan Subjective Well-Being pada Yogini di
Hatha Yoga Ganep’s. (Skripsi). Universitas
Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia.
Wulan, D. K., & Chotimah, K. (2017). Peran
regulasi emosi dalam kepuasan pernikahan
pada pasangan suami
DOI: https://doi.org/10.31293/mv.v5i2.6473
Refbacks
- There are currently no refbacks.
INDEXED BY :
Motiva: Jurnal Psikologi is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.